Tuesday, May 10, 2005

oLD-BooKs HunTiNg

Dua hari yang lalu, aku berburu buku di kawasan toko buku bekas di Stadion Diponegoro. Memang kawasan tersebut terkenal sebagai pusat toko buku bekas atau second-hand. Sepanjang aku tinggal di Semarang 3 tahun terakhir ini, baru sekali aku mengunjunginya, yaitu waktu mencari buku cetak Bahasa Indonesia yang yang hilang di sekolah, padahal pada akhir tahun pelajaran harus dikembalikan pada pihak sekolah. Kunjungan itu bagiku saat itu tidak begitu berkesan. Entah mengapa, kemarin lusa aku tiba - tiba ingin sekali mencari buku - buku di sana. Niatnya sih, mencari novel - novel sastra seperti Atheis ( karangan Achdiat Kartamiharja ) atau entahlah yang belum pernah kubaca. Bersama seorang temanku, aku memulai perburuan itu. Awalnya agak membingungkan, karena buku - buku di sana tertumpuk - tumpuk begitu saja sehingga sulit melihat - lihat buku yang diinginkan, apalagi kondisinya yang berdebu. Di toko pertama, aku menemukan novel Atheis tersebut, namun tidak kusangka, ternyata buku itu malah masih baru, hanya saja harganya second, yaitu Rp 18000 ( harga pasaran Rp 24000 ).Padahal, aku justru ingin mecari buku yang terbitan lama, seperti yang sering kupinjam dari perpustakaan , kira - kira terbitan tahun '80an. Setelah kubanding-bandingkan dengan toko - toko lain, ternyata kebanyakan buku - buku sastra justru merupakan terbitan baru, setidaknya tahun '90an. Aku pun urung membelinya.
Entah kenapa, aku justru ingin mengoleksi buku - buku yang terbitan lama, yang bukunya mungkin sudah menguning dan halaman - halamannya sudah tua dan rapuh. Bagiku, memiliki buku - buku seperti itu rasanya antik dan memberi kenikmatan tersendiri saat membacanya. Aneh memang. Tapi kau merasa kekunoan buku itu, bau halamannya yang khas dan kehati - hatian yang diperlukan saat membuka halaman demi halamannya itulah yang membuatku meras buku itu lebih istimewa. Bagai harta karun saja bagiku rasanya. Entahlah, mengapa perasaan seperti itu bisa muncul.
Setelah mengubek - ubek toko - toko buku di sana selama hampir 2 jama, aku pun membawa pulang 2 buah buku terbitan lama, yaitu Orang - Orang Terbahagia di Dunia ( Demos Shakarian, 1975 ) seharga Rp 5000, dan Seorang Dokter dari Losarang ( belum kubaca, yang jelas terbitan 1990 ) seharga Rp 7000. Yang menarik, kedua buku ini kuperoleh dari toko buku terakhir yang kukunjungi, dan berada di penghujung jalan. Pemiliknya sangat ramah, lain dari yang lain. Ia mengajakku mengobrol sedikit dan bahkan menawari untuk menyampulkan kedua bukuku.
Berburu buku di Stadion, menurutku lebih menarik daripada belanja buku di Gramedia. Entah mengapa, pengalaman yang kuperoleh saat itu sangat menarik dan membuatku berhasrat untuk melakukan hunting buku di sana lagi, di lain waktu. Yang jelas, untuk isi kantong, perburuan di sana lebih menentramkan.Namun bagi mereka yang lebih mengutamakan kualitas dan ketahanan buku, lain lagi ceritanya. Akan lebih baik mengoleksinya dari toko buku seperti Gramedia, karena buku yang ditawarkan lebih 'kempling' dan masih berbau tinta cetak yang masih baru.

No comments: